Popular Products

Women Clothes

Tentang Diriku

Foto saya
aku oranganya gak suka ribet,saya akan diam waktu marah, dan saya akan berpura-pura baik pertama kenal dengan siapapun termasuk kamu
Diberdayakan oleh Blogger.

Tinggalkan Komentarmu

SETAN MALAIKAT DI OTAK DAN HATIKU


Ini duniaku, aku bebas melakukan dan merencanakan hidupku, aku bebas memilih, aku bebas memandang, aku bebas bersuara juga meneriakkan endapan hati yang selama ini menguasai hariku, endapan rasa sedih gembira hampa sampai kematian, sepertinya hati yang membuat sekenario hidupku sampai rencana-rencanaku hilang, rasanya seperti di tabrak angin kencang berkekuatan raksasa dengan kecepatan jutaan km/h, rencanaku itu kalah tertabrak lalu hilang kabur mengabur, tersisa suara pecahanya di angin yang tertinggal mengikuti.
Aku tahu, aku manusia yang telah direncakan olehnya dan aku siap akan itu, otakku takkan pernah berhenti bagaimana aku bisa jadi yang terbaik sejuta rencana kurekam dalam memori kusimpan dalam hati meski hati terkadang enggan menerimanya, tapi bukankah otak diciptakan untuk mengatur perjalananku? Ada apa dengan hati ini?
Bagaimana cara menjalankan misi hidupku, yang telah ada di kepala lebih dulu?, tanpa harus melukai hati ini yang selalu menguasai jiwaku?, terkadang aku berfikir apakah hatiku bisa kuperintah? Dan kadang kumembatin apakah pikiranku bisa di bantah?
Seperti gunung merapi yang berlaharkan darah, mendidih bergelembung panas mengeluarkan asap, tanahnya perlahan retak getar ingin pecah, itu yang kurasa sekarang, inikah yang disebut darah muda? inikah jiwa muda? Apakah ini nanti ada pemikiran bijak untuk menenangkan jiwaku? Yang berada di tengah 2 kubu yang saling menindih antara hati dan otak.
Otakku bilang “hey ! ini rencana hebat kenapa tak ambil celah untuk mendapatkan sebuah kesempatan?”.
Hatiku jawab “aku tidak nyaman berada si sana, rencanamu membuat suasanaku sepi dan sendiri aku benci”.
“ada apa denganmu? Bukankah ini yang terbaik ? bukankah ini yang kita harapkan sejak dulu?”. Marah otakku.
Sudah saatnya waktu yang tepat untuk jiwaku meledakan semuanya, jika kuturuti terus aku akan terlambat, karena aku belum tahu mana yang harus ditahan dan mana yang harus dipertahankan? Jadi memikirkan orang lain adalah keputusanku saat ini, salagi aku bisa dan mampu kenapa tidak? Jalan apapun aku lewati demi kebahagiaannya (seseorang yang hidup bersamaku dalam 1 rumah tanpa orang lain ), kalaupun jalan ini salah aku tak akan menyalahkan dirinya karena ini yang kupilih ini adalah kesalahanku jika aku memang salah.

0 komentar:

Posting Komentar

WordPress Themes