Popular Products
Women Clothes
Tentang Diriku
- agus irawan,
- aku oranganya gak suka ribet,saya akan diam waktu marah, dan saya akan berpura-pura baik pertama kenal dengan siapapun termasuk kamu
Diberdayakan oleh Blogger.
Tinggalkan Komentarmu
Ini duniaku, aku bebas melakukan dan merencanakan hidupku,
aku bebas memilih, aku bebas memandang, aku bebas bersuara juga meneriakkan
endapan hati yang selama ini menguasai hariku, endapan rasa sedih gembira hampa
sampai kematian, sepertinya hati yang membuat sekenario hidupku sampai
rencana-rencanaku hilang, rasanya seperti di tabrak angin kencang berkekuatan
raksasa dengan kecepatan jutaan km/h, rencanaku itu kalah tertabrak lalu hilang
kabur mengabur, tersisa suara pecahanya di angin yang tertinggal mengikuti.
Aku tahu, aku manusia yang telah direncakan olehnya dan aku
siap akan itu, otakku takkan pernah berhenti bagaimana aku bisa jadi yang
terbaik sejuta rencana kurekam dalam memori kusimpan dalam hati meski hati
terkadang enggan menerimanya, tapi bukankah otak diciptakan untuk mengatur
perjalananku? Ada apa dengan hati ini?
Bagaimana cara menjalankan misi hidupku, yang telah ada di
kepala lebih dulu?, tanpa harus melukai hati ini yang selalu menguasai jiwaku?,
terkadang aku berfikir apakah hatiku bisa kuperintah? Dan kadang kumembatin apakah
pikiranku bisa di bantah?
Seperti gunung merapi yang berlaharkan darah, mendidih bergelembung
panas mengeluarkan asap, tanahnya perlahan retak getar ingin pecah, itu yang
kurasa sekarang, inikah yang disebut darah muda? inikah jiwa muda? Apakah ini
nanti ada pemikiran bijak untuk menenangkan jiwaku? Yang berada di tengah 2
kubu yang saling menindih antara hati dan otak.
Otakku bilang “hey ! ini rencana hebat kenapa tak ambil celah
untuk mendapatkan sebuah kesempatan?”.
Hatiku jawab “aku tidak nyaman berada si sana, rencanamu
membuat suasanaku sepi dan sendiri aku benci”.
“ada apa denganmu? Bukankah ini yang terbaik ? bukankah ini
yang kita harapkan sejak dulu?”. Marah otakku.
Sudah saatnya waktu yang tepat untuk jiwaku meledakan
semuanya, jika kuturuti terus aku akan terlambat, karena aku belum tahu mana
yang harus ditahan dan mana yang harus dipertahankan? Jadi memikirkan orang
lain adalah keputusanku saat ini, salagi aku bisa dan mampu kenapa tidak? Jalan
apapun aku lewati demi kebahagiaannya (seseorang yang hidup bersamaku dalam 1
rumah tanpa orang lain ), kalaupun jalan ini salah aku tak akan menyalahkan
dirinya karena ini yang kupilih ini adalah kesalahanku jika aku memang salah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar