Women Clothes
Tentang Diriku
- agus irawan,
- aku oranganya gak suka ribet,saya akan diam waktu marah, dan saya akan berpura-pura baik pertama kenal dengan siapapun termasuk kamu
Diberdayakan oleh Blogger.
Tinggalkan Komentarmu
Cerita ini bukan tentang sebuah ajaran agama dimana hambanya
sebagai domba dan tuhanya sebagai pengembala (bukan banget) tidak untuk
menyelamatkan domba yang tersesat, bukan juga tentang artikel ternak kambing atau
budidaya kambing apalagi tentang persilangan anak kambing, sumpah saya benar
tidak tahu menahu tentang ternak kambing dan saya juga tidak meminati untuk
mendalami ilmu ternak kambing, mungkin iya saat saya tua nanti.
Jadi maksud judul crita ini “kambing” dalam judul saya
ibaratkan saya sendiri (si-penulis) (saya pertegas lagi kambing di atas di
ibaratkan si-penulis bukan saya si-pembaca he. . he. . he. .), jadi caritanya
gini semula kambing yang terikat tali lehernya sekarang dilepas dan memang
sengaja dilepas, bukan untuk diliarkan atau disesatkan tapi di beri
kepercayaan, ibaratnya nih kambing beneran
Ini photo kambingnya (ih lugu banget
tu kambing)
yang di gembala di pinggir rel,
Nah ini relnya
Sudah bisa bayangkan? (belum juga? Imajinasimu jelek sory) ok
saya bantu pakek gambar untuk menjelaskanya, seperti ini
nah tu kan bahaya? (bahaya banget . . . ) kalo ada kereta lewat
bisa jadi kambing guling tuh
Tapi si pengembala
percaya aja, kalo kambingnya pintar ga’ bakalan tertabrak kereta, tiap ada
kereta dia ( si kambing) pasti minggir,
He he he pinterkan? sekarang ngerti maksud saya kan? Kalo
ngerti OK lanjut, enaknya ganti peragrap aja yha?.
Begitu juga dengan bos saya pada hari ini mempercayai saya
untuk megang bagian teknisi di sini Surya Cakra Computindo Nganjuk (tempat saya
bekerja) seneng juga merasa bangga udah menemukan jati diri, siapa sih aku ini?
( lha emangnya sapa kog?) yha maksudQ paling tidak aku bisa disebut “itu lho
agus adalah seorang teknisi komputer” bukan seorang remaja yang hanya bisa
meminta pemalas bertahan hidup dengan bantuan orang lain, gitu aja sih, tapi
disamping itu juga merasa punya beban, kalo kita dipercyai seseorang kita harus
menjaga kepercayaan itu, nah lho? itu yang susah banget. . . . , karena saya
masih terhitung kambing yang masih bodoh . . . . . (hahc ?), dan saya bukan
kambing pemalas yang hanya Cuma bisa makan.
Hem. . . . sekarang mau di bawa kemana ruangan ini, surga
berkedok ruang service, kenapa saya bilang surga? Kamu pengen apa aja disini ada para pembaca
sekalian, (beneran?) iyalah gak bo’ong saya, pengen kopi? Rokok? (biasa sesaji
tukang service pasti ada kemenyan eizt. . . maksud saya roko) satu part rokok
ama kopi selalu stanby pagi-pagi di meja saya, tapi sayangnya saya gak pakek
kemenyan (baca:rokok) buat nglancarin ni otak waktu nyervice, saya tidak
merokok karena pernah hampir mati gara-gara rokok, jadi kalo otak lagi pening
mumet menthok gak bisa mikir aku punya solusi sendiri, ku ambil bantal
kesayangan saya yang saya buat dari apa itu namanya putih-putih buat nampung
buangan tinta printer (putih-putih? Kertas bukan?) bukan ,. . .aduh apa yha?
Pokoknya di tiap printer pasti ada, tiap printer baru yang mau di modif pasti
tak ambil itunya, (itu apaAn?) gak tau saya namanya, itu saya kumpulin masukan
ke plasti dan terakir dilakban, bantal siap dipakai, empuk dan ukuranya kotak
membuat nyaman di kepala kambing (kepala saya),. .
Menyambung paragap di atas tentang ruangan surga, kata guruku
ngaji (hahc ? nganji?) iya lho gini-gini aku juga rajin solat saya solat jum’at
setiap seminggu satu kali (percayalah), kata ustad Sobirin (guru ngaji saya) “surga
itu wangi” kenapa wangi? Saya tidak tahu, di ruanganku (ruang service) tiap
pagi dan sore pasti ada wangi-wangian, bukan wangi bunga atau kemenyan yang
mebuat suasana jadi horor, tapi wangi harumnya sedap menggoda ada coklat, ada
karamel lalu . . .. . (lalu apa?) aku
tidak bisa menjelaskan yang jelas wangi-wangian itu membuat cacing dalam perut
saya protes terus, setelah saya selidiki dengan seksama ternyata wangi-wangian
itu berasal dari tembok sebelah ruangan saya, timbul penasaran yang berlebih
mebuat saya ingin maksuk di tembok itu, setelah saya sadari dari rasa penasaran
ternyata tembok sebelah yang saya maksud adalah toko roti.
Masih membahas tentan ruang service yang di serahakan saya
100%, bisakah saya menyelesaikan pekerjaan itu sendirian didalam, yang dulunya
saya dibantu sama mastahnya printer, (saya tidak menguasai trobelshooting
printer), kalo ada kesulitan saya hanya bisa memlototi layar monitor (lebih tepatnya
LED CHIMEI 22”) tangan kanan pegang mouse jari telunjuk menaik turunkan scrol
seperti orang yang lagi mencari-cari, yha saya memang lagi mencari jawaban saya
yang saya tanyakan kepada Om Google, tiap kesulitan saya berkonsultasi padanya,
1PC yang selalu connect meringankan pekerjaan ini.
Menjaga kepercayaan orang lain berat Mas! Mbak! yang
ganteng-ganteng dan yang cantik-cantik, apa lagi orang itu udah percaya 101%
haduh. . . . . makin berat aja jaga tu kepercayaan, saya Cuma pengen pesen ama
kalian paring goatick-goatick jangan mengecewakan orang lain yhah, rasanya di
kecewai itu sakit, ehm . . .. . sebelum saya menutup cerita ini saya mau
berterimakasih kepada
·
God
·
Kambing
yang sudah memeperkenan kan saya mengambil photonya (pose yg keren tengs?)
·
Robert
teman saya yang iseng moto-moto rel kereta
·
Goatick-goatick
semuanya yang udah baca tengs . . ?
·
Terakir
buat bos Robbi untuk bayaran bulan lalu, bonusanya gede bos. . . . . . .
Dha dha smua . . . . .. . baca cerita
yang laen juga yha?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ajiippppp
matur suwun
Posting Komentar